Amr bin Muhammad bin Bukair an-Naqid menuturkan kepadaku. Dia berkata; Hasyim bin al-Qasim Abu an-Nadhr menuturkan kepadaku. Dia berkata; Sulaiman bin al-Mughirah menuturkan kepadaku dari Tsabit dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, dia mengatakan; Dahulu kami pernah dilarang untuk bertanya tentang apa saja kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam oleh sebab itu kami merasa senang apabila ada orang Arab Badui yang cukup berakal datang kemudian bertanya kepada beliau lantas kami pun mendengarkan jawabannya.
- Penetapan kebenaran risalah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam
- Syariat itu berlaku apabila telah sampai ilmu kepada orang yang bersangkutan
- Adanya udzur/toleransi bagi orang yang belum sampai ilmu kepadanya
- Di dalam hadits ini juga terkandung pelajaran mengenai rihlah fi thalabil ilmi/menempuh perjalanan dalam rangka menimba ilmu agama
- Di dalamnya juga terkandung ajaran untuk kembali kepada para ulama dan sering-sering bergaul dengan mereka
- Kebanyakan orang arab badui itu tidak mengerti dan kurang sopan
- Orang arab badui saja mengerti bahwa alam semesta ini ada penciptanya, maka ini merupakan bantahan telak bagi para penganut paham anti tuhan atau athheis
- Di dalamnya juga terdapat bantahan bagi kaum yang meyakini paham wahdatul wujud
- Dzat yang menciptakan alam semesta itulah yang berhak untuk diibadahi
- Semestinya seorang murid menyusun pertanyaan dengan baik
- Tanya-jawab merupakan salah satu metode transfer ilmu yang paling bermanfaat
- Pembelajaran secara bertahap
- Ilmu sebelum berkata dan berbuat
- Bersumpah harus dengan menyebut nama Allah bukan dengan nama makhluk, dan hal itu pun dipahami oleh orang Arab Badui sekalipun
- Bolehnya bersumpah tanpa diminta
- Bolehnya mencari sanad yang lebih tinggi
- Di dalamnya juga terkandung ajaran untuk mengecek kebenaran suatu berita
- Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di samping mmerintah, beliau juga diperintah
- Disyariatkannya mengutus utusan dakwah ke berbagai tempat
- Berdakwah harus dengan ilmu
- Tidak bolehnya taklid buta
- Wajibnya ittiba’ kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
- Keharusan untuk taslim/pasrah kepada syari’at beliau
- Diterimanya hadits ahad dalam masalah aqidah maupun hukum dan beramal dengannya
- Shalat lima waktu itu dikerjakan secara berulang-ulang di setiap sehari semalam
- Hadits ini menunjukkan bahwa shalat witir tidaklah wajib
- Tidak adanya kewajiban pungutan pajak bagi setiap muslim
- Puasa Ramadhan wajib dikerjakan dis etiap tahunnya
- Hadits ini juga menunjukkan bahwa kaum muslimin awam dari kalangan para muqallid adalah termasuk kaum mukminin, yaitu apabila mereka telah meyakini aqidah Islam ini dengan mantap dan tidak ragu-ragu
- Dengan menunaikan kewajiban syari’at maka seorang bisa masuk ke dalam surga
- Amal merupakan sebab masuk ke dalam surga, namun dia bukanlah harga tukar yang seimbang untuk surga
- Iman itu meliputi keyakinan, ucapan, dan perbuatan, bisa bertambah dan berkurang. Ini merupakan bantahan bagi Murji’ah, Jahmiyah, Khawarij dan Mu’tazilah
- Ibadah itu ada yang wajib dan ada yang sunnah
- Ibadah yang diwajibkan Allah itu beraneka ragam, tidak hanya satu macam
- Ibadah yang wajib ada yang bersifat harian, dan ada juga yang tahunan, bahkan ada yang sekali seumur hidup
- Hukum di dunia ditegakkan berlandaskan apa yang tampak/menurut zahirnya
- Masuk surga atau tidaknya seseorang ditentukan oleh Allah ta’ala yang hanya Allah yang paling mengetahuinya
- Surga itu benar adanya
- Hendaknya menyesuaikan antara ucapan dengan amal perbuatan
- Di dalamnya terdapat peringatan dari bahaya kemunafikan
- Yang akan masuk surga hanyalah orang muslim saja, orang kafir tidak berhak
- Hadits ini juga menunjukkan keutamaan ahli hadits
- Hadits ini menunjukkan keutamaan orang yang langsung belajar Islam kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
- Hadits merupakan sumber ajaran Islam selain Kitabullah
- Hadits merupakan penafsir bagi al-Qur’an
- Hadits ini juga menunjukkan pentingnya aqidah
- Aqidah merupakan landasan penegakan hukum, untuk individu maupun masyarakat
- Dan faedah lain yang belum saya ketahui, wallahu a’lam. Wa shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammadin wa shahbihi wa sallam, walhamdulillahi Rabbil ‘alamin.
0 komentar:
Posting Komentar